Performance
Function (fungsi kinerja) adalah fungsi yang dapat
mendeskripsikan perilaku struktur sehingga
dapat dilakukan evaluasi mengenai tingkat resiko atau keandalan suatu struktur
atau komponen struktur tertentu.. Fungsi kinerja umumnya dinotasikan dalam huruf z. Fungsi
kinerja tersusun atas beberapa variabel acak yang independen terhadap x dengan
bentuk umum sebagai berikut.
Y = z (x)
Beberapa contoh fungsi kinerja adalah
sebagai berikut:
Momen eksak dari Y dapat diperoleh sebagai
ekspektasi matematis dari z(x) sehingga momen pertama (nilai purata) dan momen
kedua (varians) menjadi :
Untuk menyelesaikan kedua persamaan di atas perlu
didapat informasi tentang fungsi kerapatan fX (x) yang biasanya
tidak diketahui dan sulit untuk diintegrasikan. Informasi yang tersedia
biasanya hanya berupa nilai purata dan varians. Namun permasalahan ini dapat
diselesaikan menggunakan teorema batas
dalam (central limit theorem). Teori
ini adalah teori probabilitas yang menyangkut distribusi terbatas dari sejumlah
variabel acak. Prinsipnya adalah pertambahan sejumlah besar komponen acak
individual yang tidak dominan dan cenderung berdistribusi normal yang mengikat
tanpa batas (tanpa terpengaruh distribusi awal masing – masing komponen acak
individualnya). Fungsi kinerja yang terdiri dari beberapa komponen individual
acak juga cenderung berdistribusi normal.
Sebagai contoh, jika :
Meminimumkan nilai D dengan syarat g(x) = 0 dapat
dilakukan menggunakan Lagrange multiplier.
Seandainya
ditemukan titik the most probable failure
point (titik yang memberikan jarak terdekat dengan origin), syarat yang
harus dipenuhi adalah sebagai berikut : G* (x1’*, x2’*, x3’*,
… , xn’*) dimana * merupakan the
most probable failure point.
Dengan penjabaran di atas maka fungsi Y didekati
dengan ekspansi z(x) dalam deret Taylor terhadap nilai purata ยตx.
Cara advance
tersebut dikenal dengan nama 1st
Order 2nd Moment Method. Bila fungsi kinerja z(x) mampu
mendeskripsikan x dengan baik, maka kedua persamaan tersebut akan menghasilkan
pendekatan yang cukup baik walaupun fungsinya tidak linier. Hasil first
order second moment method cukup akurat untuk tingkat risiko yang relatif
besar (10-2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar